Kamis, 26 Juni 2014

ANALISIS SWOT CEKERAN MIDUN

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
            Kota Bandung yang oleh  masyarakat  luas  dikenal  sebagai  Kota  Hiburan menawarkan berbagai macam pilihan hiburan wisata untuk semua kalangan tanpa batasan usia. Mulai dari wisata sejarah, wisata alam, wisata belanja, hingga wisata kuliner ditawarkan  di  kota  ini. Bisnis  Boga  (makanan)  atau  yang  saat ini  lebihdikenal  dengan  istilah bisnis  kuliner,  merupakan jenis  usaha yang  selalu  marak ditawarkan  di kota  Bandung. Bila  kita  ingat  sepintas lalu kota Bandung  sempat dipenuhi dengan café-café tenda artis di pinggir jalan yang saat itu tumbuh bagai jamur  dimusim  hujan.  Hingga  saat  ini  pun  bisnis  café  masih  sangat  digemari, namun perubahan  gaya  hidup,  selera  dan  tata  cara  dalam  menikmati  atau mengkonsumsi  makanan  pada  masyarakat  perkotaan  khususnya  kota  Bandung, membawa  para  pengusaha  kuliner  ini  kepada  ide-ide  baru  mengenai  café  yang dianggap  lebih  modern  dan  akan  lebih  disukai.
Penduduk  Kota  Bandung  itu  sendiri  di  tahun  2013  telah  mencapai 8.670.501 jiwa . Hal ini terus berkembang setiap tahunnya.  Bisa dibanyangkan dengan jumlah penduduk  yang besar  dan  tambahan  penduduk  musiman  setiap  tahunnya  menjadikan Kota Bandung menjadi pasar potensial bagi industri makanan dan minuman. Banyaknya  konsumen  potensial  tersebut  mengimplikasikan  kebutuhan akan makanan dan minuman juga semakin tinggi. Peluang ini nampaknya benar -benar  di  manfaatkan  oleh  investor  untuk  melakukan  investasi  di  bidang  jasa makanan  dan minuman ini. Disamping  itu,  kondisi  ini menyebabkan pengusaha makanan dan minuman dituntut untuk tanggap sekaligus proaktif dalam membaca peluang  serta  keinginan  masyarakat  sebagai  konsumen  atau  pengguna  jasanya. Bukan  sebuah  keanehan  lagi,  bahwa  bisnis  usaha  makanan  dan  minuman  baik yang bermodal besar maupun kecil saat ini bertambah banyak, hal ini tidak terlepas dari pola konsumsi makan atau minum konsumen yang menginginkan tersedianya hidangan yang beraneka ragam dan sesuai dengan cita rasa mereka.
Sementara itu, suasana  yang  ditawarkan  oleh  masing-masing  tempat  makan  dapat  memuaskan kebutuhan spiritual  akan keindahan  dan  kenyamanan. Tempat-tempat seperti  ini akan  dicari  dan  akan  selalu  didatangi  untuk  memenuhi  kebutuhan-kebutuhan tersebut. Sehingga masing-masing tempat akan menonjolkan sisi terbaik mereka, baik dari sisi makanan dan minuman yang disajikan, dari sisi tempat dan suasana yang ditawarkan ataupun penggabungan dari semua sisi itu.
Dari  gambaran  diatas  maka  bisa  diketahui  bahwa  telah  terjadinya pergeseran  pola  konsumsi  akan  makanan  dan  minuman  dimana  orang  lebih senang untuk makan  diluar  rumah karena  kesibukan  mereka atau  memang telah terjadi  trend  dimana  makan  tidak  hanya  sekedar  mengisi  perut  melainkan melibatkan  juga  sisi  spiritual.  Karena  itulah,  tidak  heran  apabila  kebanyakan orang akan mengejar tempat  makan dan  minum dimana  saja apabila suasananya enak, nyaman, dan unik dan tentu saja memiliki harga yang relatif murah. Karena selain  urusan  mengisi  perut,  mereka  juga  bisa  menikmati  suasana,  dan  hal  lain juga  bisa  menjadi  ajang  untuk  sosialisasi  dengan  komunitas  lainnya.
Senada dengan hal ini,  Cekeran Midun dibuka untuk menawarkan kreasi  pada  makanan  yaitu  ceker  atau  kaki  ayam  yang  di  kemas  sebagai  menu andalan yang  sesuai  dengan nama  kedai tersebut  yaitu Cekeran Midun. Kedai ini pertama kali didirikan pada bulan Maret 2013. Lokasi yang dipilih yaitu di  Jl.  Singaperbangsa  No  103  C  Dipatiukur  Bandung,  Kedai  ini  berkonsep japanise  kontemporer  sunda,  bernuansa  merah  agar  kekhasan  pedas  dari  menu kedai  ini  yang  pedas  akan  menambah  hot  nya  rasa  ketika  menyantap  cekeran midun. Ceker atau kaki ayam, menjadi pilihan menu kedai yang satu ini. Berbagai varian  pun  ditawarkan  untuk  memanjakan  lidah  penikmat  ceker  ayam.  Salah satunya cekeran lapindo  dan cekeran setan merapi. Dari namanya  saja,  kudapanini  menawarkan  sensasi  kepedasan  yang  luar  biasa.

1.2  Rumusan Masalah

a.       Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan di Ceker Midun ?
b.      Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran di Ceker Midun ?
c.       Bagaimana Analisis SWOT dari usaha Ceker Midun ?


BAB II
DASAR TEORI
2.1 Teori Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
1.      Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
2.      Harga barang lain yang terkait
Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling terkait yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).
3.      Tingkat pendapatan perkapita
Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
4.      Selera atau kebiasaan
Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat.
5.      Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap barang tersebut.
6.      Perkiraan harga di masa mendatang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa depan.
7.      Distribusi pendapatan
Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
8.      Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong orang untuk membeli banyak daripada biasanya.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan :
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”

2.2 Teori Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada berbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah :
·         Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hukum penawaran.
·         Harga barang lain yang terkait.
Apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplementer, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplementer naik maka penawaran suatu barang berkurang atau sebaliknya.

·         Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industri lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penawaran barang.

·         Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan mengurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.

·         Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.

·         Jumlah pedagang / penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.

·         Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap prosdusen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara maksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.

2.3 Analisis SWOT
Pengertian / definisi analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats). Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Berikut saya lampirkan pengertiannya menurut salah satu pakar SWOT Indonesia, yaitu Fredy Rangkuti. Kurang lebih seperti ini :
“Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.


BAB III
OBJEK PENELITIAN

3.1 Deskripsi Bisnis Ceker Midun
Ceker Midun merupakan tempat jajanan orang Bandung yang berbentuk Café yang terletak di Jalan Singaperbangsa No. 103 C, Dipatiukur, Bandung. Berlokasi di kawasan Dipatiukur, Cekeran Midun hadir dengan konsep tematik. Agar penggemarnya betah, Rizki pemilik ceker midun ini dibantu oleh Akhmad Rizalullah membuat konsep nyeleneh setiap hari. Tak segan-segan, ide kreatif mereka berdua dituangkan dalam teatrikal yang unik dan mengundang perbincangan di social media dan di kalangan anak muda .
Pada Senin, ada konsep Midun Kakoet. Selasa, Midun Bilingual. Rabu, Midun Ngadalang. Kamis, Midun Kliwon. Jumat, Midun Dugem, Sabtu, Midun Bobogohan. Minggu, Midun Challenge. Setiap hari Cekeran Midun membuat cerita seru sesuai konsep yang diusung. Sambil melayani para tamu, seluruh pegawai kompak mengenakan properti sesuai konsep. Misalnya, saat Midun Ngadalang semua staf memakai kostum wayang dan saat Midun Kliwon semua berpakaian horor, bahkan lampu pun dimatikan hanya ada penerangan lilin. Contoh lagi pada Midun Bilingual. Tema ini diperlihatkan dengan eksplorasi kemampuan bahasa. Kami menawarkan ceker dengan bahasa yang berbeda, pokoknya setiap hari harus unik dan membuat pengunjung tertawa saat memesan pada waiter.
Selain terkonsep pemilik cekeran midun ini yang sering di sapa a Kiki ini menggebrak ranah kuliner ceker dengan sensasi pedasnya yang ”menggelegar”. Orang yang penasaran bisa singgah di kedainya yang bergaya gurun sahara yang menambah nikmat ketika merasakan kepedasan dengan sensasi yang panas. Saat dihidangkan, bersiaplah mandi keringat kala pedas fantastisnya membakar lidah. Meski kepedasan, lidah seolah ketagihan untuk melahapnya hingga ludes.
Pengunjung bisa memilih cekeran sesuai dengan selera masing-masing berbagai varian menu cekeran ini di namai sesuai dengan tingkat kepedasan yang berbeda beda yaitu cekeran lapindo,cekeran setan merapi dan cekeran laut mati. cekeran midun mempunyai 4 varian level ceker rasa pedas yang sensasional ,mulai dari level gunung tangkuban perahu ,gunung merapi ,gunung galunggung ada yang terpedas adalah level gunung krakatau. kita menamai level pedas berdasarkan kekuatan letusan yang dahsyat dari gunung gunung berapi yang masih aktif di indonesia,agar sesuai dengan rasa pedas yang luar biasa dari cekeran midun. Selain menu dari olahan ceker,kami pun mempunyai menu andalan lain nya,yaitu wingsy olahan sayap ayam dengan rasa yang tidak kalah sensasional nya dari ceker ,adapun menu lain untuk menemani makan cekeran midun dan wingsy dan menyediakan menu mie ,ada miedun original ,miedun beefer dan miedun bigger.
Jika mengunjungi cekeran Midun pada akhir pekan ,akan ada menu spesial yang hanya ada di hari sabtu minggu yaitu cekeran crispy dan wingsy crispy. Dalam menambah cita rasa saat menikmati cekeran midun pengunjung bisa menambahkan toping seperti sosis bakar ,baso bakar dan tempura.
Bahkan, yang terbaru ada kuah dengan istilah letusan sinabung. 1st the pioneer best trends cekeran of Indonesia ini juga membebaskan konsumen untuk memainkan jenis kuah dengan level kepedasan yang disukai. Bagi pencinta olahan superpedas, bisa meramaikan kuahnya dengan letusan krakatau. Kalau kurang mengenyangkan,  juga bisa menambahkan mi atau mi un dalam kuah ceker.
Owner yang sering di sapa Kiki menawarkan tambahan mi dan mi un untuk mematahkan trend ramen yang saat ini marak. Ini bentuk kecintaan owner terhadap produk lokal agar tidak tersingkir oleh tren makanan asing yang sedang ngetrend seperti ramen.
Dalam olahan bumbu racik juga terbilang kreatif dalam hal meracik kuah. Misalnya untuk kuah merapi, pemilik cekeran midun  berniat memanjakan lidah penikmat pedas. Kuah ini mengandalkan berbagai jenis cabai seperti cabai merah tanjung, cabai keriting, serta cabai rawit domba. Sementara untuk kuah lain, pemilik meraciknya dari rempah-rempah khas Indonesia. Ambil contoh pada kuah lapindo, pemilik membuat kolaborasi antara bumbu kecap, saus tiram, dan basic olahan seafood. Tak pelak, ketika manis kecap bersentuhan dengan pedas, cita rasanya menjadi komplet membuai lidah.
            Setiap hari cekeran midun itu bisa menghabiskan 1 kwintal ceker ayam/ hari, di hari hari normal senin , selasa, jumat, dengan omset 9-11 juta / hari , terkadang untuk hari sabtu, dan minggu itu mendapatkan omset sampai 14-15juta/ hari dan menghabiskan ceker lebih dari 1 kwintal/ hari. Untuk bahan baku cekeran midun ini mempunyai supplier yang sering itu Jakarta, Tangerang, dan dari Jawa. Cekeran midun ini menjual variasi menu dengan harga kisaran



 Selain tentang menu makanan, minuman yang spesial dan pastinya sangat recomended.yang pertama punya blue sky colorado, minuman spesial dengan rasa yang segar pasti mampu menghilangkan dahaga dan membantu memadamkan kepedasan yang ada saat menyantap cekeran midun yang pedas,ataupun menghilangkan dahaga yang balad rasakan. Selain itu ,di sarang midun balad bisa merasakan kesegaran dari concorde super tea juga nata oregon . Teh manis ,orange juice,chocolate , capucino ,lechy squas ,milk tea cola pun menjadi minuman favorit para balad ,hot and cool tersedia ,bisa di pesan tergantung.


3.2 Sejarah Ceker Midun
            Ceker Midun berdiri sejak Maret 2013 dengan memilih trade mark “ceker” sebagai menu olahannya di tengah trend yang kebanyakan kuliner berkiblat pada makanan yang internasional tetapi pemilik ceker midun yang beranama Rizki Pratama Putra S,E ini memiliki ide yang sangat kreatif dengan melihat peluang karena sejumlah orang banyak yang menyukai menu cekeran ini, karena kenyal gurih olahan ceker lazim dijumpai dalam kuah sup atau semangkuk mie bakso. Awalnya berdiri ceker midun ini ketika sang owner  itu sedang menjalankan bisnis pertama yaitu kurisol yang sudah berjalan 2 tahun itu merasa kurang puas dengan bisnis kurisol ini dengan waktu 2 tahun dengan laba yang di peroleh juga tercetuslah untuk membuat usaha cekeran karena terinspirasi dengan gudeg ceker di Malang yang waiting listnya sampai dengan ratusan , setelah di survey di Bandung ini memang belum ada yang menjalankan bisnis kedai cekeran maka di buatlah kedai ceker Midun yang awal mulanya di berikan nama midun ini karena kesepakatan antara empat sekawan yaitu sang pemilik Rizki Pratama Putra dengan Akhmad Rizalullah yang merupakan sang wakilnya owner karena ketika masih kecil katanya sang owner ini di panggil dengan nama “Midun” karena ide dan awal resep cekernya ini dari tangan kreatif sang owner maka di namailah kedai cekeran ini “Cekeran Midun” .

BAB IV
ANALISIS

4.1 Faktor yang memperngaruhi permintaan
            Ada banyak faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan Ceker Midun. Faktor – faktor tersebut di bagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a.       Faktor Internal
-          Harga

Harga ceker midun ini relative terjangkau oleh masyarakat terutama anak sekolah dan mahasiswa karena harganya itu mulai dari kisaran Rp. 13.000,00 sampai dengan  kisaran Rp. 25.000 dengan harga yang relative murah ini, yang konsumennya mayoritas pelajar, mahasiswa, serta orang kantoran dapat menikmati cekeran midun ini, oleh karena itu harga masuk dalam faktor yang mempengaruhi permintaan di cekeran midun.

-          Lokasi
Lokasi usaha ceker midun ini strategis karena berdekatan dengan kampus UNPAD, dan PT. Telkom, sehingga tak sedikit yang datang untuk makan di cekeran midun ini maka dari itu lokasi mempengaruhi permintaan.

-          Promosi
Promosi yang di lakukan cekeran midun ini untuk menarik targetnya yaitu anak muda dengan membuat akun di media social, dan facebook dapat di katakana sukses karena dengan di berikannya quiz di twitter dan dapat voucer makan gratis di midun ini membuat para abg itu tertarik untuk mencoba datang ke cekeran midun ini. Maka promosi ini termasuk kedalam faktor yang mempengaruhi permintaan.

-          Pedas
Karena sekarang itu sedang trend kuliner yang rasanya pedas itu selalu dapat di terima di pasaran oleh karena itu dengan banyaknya orang Bandung terutama anak sekolahan, dan mahasiswa yang menyukai tingkat kepedasan yang luar biasa maka pedasnya olahan ceker midun ini termasuk kedalam faktor yang mempengaruhi permintaan.

b.      Faktor Eksternal
-          Selera
Selera tertertu dapat mempengaruhi faktor permintaan ceker midun karena ada konsumen menyukai cita rasa cekeran midun yang olah dengan rempah rempah khas Indonesia yang memiliki senasi cita rasa yang uni yang membuat konsumen menyukai , dan tentu juga ada yang tidak menyukai olahan ceker itu pun dapat mempengaruhi faktor permintaan.

-          Pendapatan konsumen
Karena harga cekeran midun yang relative murah maka, cekeran midun ini cocok untuk kalangan pelajar yang mengkonsumi uang perhari sebesar Rp. 30.000, maka dapat mempengaruhi faktor permintan.


4.2 Faktor yang mempengaruhi penawaran
           Ada banyak faktor yang mempengaruhi penawaran Cekeran Midun ini. Adapun faktor yang mempengaruhi penawaran itu di bagi dua yaitu faktor penawaran internal dan eksternal.
a.       Faktor Internal
Harga Barang itu sendiri
Harga dari cekeran midun ini akan mempengaruhi penawaran cekeran midun ini. Karena apabila harga dari olahan ceker ini naik maka penawaran ceker juga akan meningkat.


b.      Faktor Eksternal
-          Cuaca
Cuaca dapat mempengaruhi sumber bahan baku salah satunya cabai yang merupakan salah satu bahan baku utama sehingga hal itu dapat mempengaruhi penawaran.
-          Pesaing
Karena Bandung merupakan tujuan wisata tentu begitu banyak alternatif pilihan wisata kuliner tentu ini dapat menyebabkan banyak penawaran yang di tawarkan.

4.3 Analisi STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
a. Segmenting
Cekeran  Midun  ini  pada mulanya diperuntukan khusus kalangan remaja yang menyukai olahan ceker dan penyuka rasa pedas . Dimana remaja secara fsikologis memilki kepribadian yang fashionable update, dan cerewet dirasa bisa dijadikan sebagai mediator promosi. Dari  segi  harga  yang  ditawarkan, Cekeran Midun  ini  berkisar  antaran Rp. 13.000  –  Rp  25.000  yang  cukup terjangkau oleh semua kalangan. Mengapa di sebut cocok dengan semua kalangan termasuk ibu- ibu karena di ceker midun juga menyediakan olahan ceker yang tentu tidak pedas. Selain dari segi harga juga letak kedai  ini  dekat  dengan  area  kampus  dan  perkantoran.
Penentuan target pada Cekeran Midun menggunakan pola
Product dan specialization
yaitu  masakan  ceker  atau  kaki  ayam  untuk  membangun  reputasi kuat  pada  produk andalannya.  Ceker  atau kaki ayam  tersebut  diolah  sedemikian rupa  hingga  menghasilkan  inovasi  olahan  pada  masakan  ceker  atau  kaki  ayam tersebut.  Dengan  menggunakan  nama  menu  yang  unik  pula  yang  menjadikan kedai ini menarik seperti cekeran lapindo, cekeran laut mati, cekeran setan merapi dan  cekeran  baso  kuah  dengan  variasi  level  pedas  yang  di-skala-kan menggunakan ‘letusan’ mulai dari yang rendah sampai yang membuat lidah panas seperti  letusan  gunung  tangkuban  perahu,  letusan  gunung  merapi,  letusan galunggung dan letusan  Krakatau  yang menjadikan  kedai ini unik  agar menarik konsumen  untuk  mencobanya.
b.      Targetting
Pada dasarnya produk Cekeran Midun ini dapat dinikmati oleh setiap kalangan. Namun target pasarnya apabila dilihat dari sisi usia 17-34 tahun, dengan tingkat sosial menengah, yang pengeluarannya dibawah Rp 30.000/hari, serta berdomisili baik di kota Bandung dan sekitarnya.
c.       Positioning

Karena target penjualan cekeran midun merupakan anak sekolah, dan mahasiswa maka di buatlah konsep tempat cekeran midun untuk menarik agar anak sekolah , dan mahasiswa datang untuk mencoba cekeran midun, dengan konsep setiap hari dari senin sampai minggu memiliki konsep yang berbeda seperti, pada Senin, ada konsep Midun Kakoet. Selasa, Midun Bilingual. Rabu, Midun Ngadalang. Kamis, Midun Kliwon. Jumat, Midun Dugem, Sabtu, Midun Bobogohan. Minggu, Midun Challenge. Setiap hari Cekeran Midun membuat cerita seru sesuai konsep yang diusung. Sambil melayani para tamu, seluruh pegawai kompak mengenakan properti sesuai konsep. Misalnya, saat Midun Ngadalang semua staf memakai kostum wayang dan saat Midun Kliwon semua berpakaian horor, bahkan lampu pun dimatikan hanya ada penerangan lilin. Konsep konsep itu di buat untuk menarik konsumen agar ketika konsumen sedang menyantap maka tidak bosan dengan konsep yang sama.






4.4 Analisis SWOT

A.    Analisis SAP
SAP (Strategi Advantage Profile )
Profil keunggulan Strategis
Permasalahan Perkembangan Usaha Ceker Midun
Variable kunci
Sub variable
Kelemahan / kekuatan
Bobot
Rating
Bobot Rating
Produk
30%
Rasa
40%
1
0.16
 0

Variasi produk
30%
-1
 0.12 
 1
 0.12

kualitas
30%
1
 0.12
 0
 0
Karyawan
20%
Terampil
35%
1
 0.07
 0
 0

Jujur
40%
1
 0.08
 0
 0

Upah
25%
1
 0.05
 0
 0
Harga






 20%
Harga Jual
40%
1
 0.08
 0
 0







lokasi
10%
Kenyamanan
40%
-1
 0.04
-1
 -0.04

Strategis
30%
1
 0.03
1
 0.03
Pemasaran
10%
Fasilitas
50%
1
0.5
1
0.5


Promosi
50%
1
0.5
1
0.5
Brand
10%
Pioneer
100%
1
 0.1
 0
0







Jumlah





 1.11

Dari analisis SAP diketahui bahwa total dari bobot rating analisis SAP adalah 1.11 artinya kondisi perkembangan usaha jika dilihat dari kekuatan ataupun kelemahan cekeran midun  membaik. Dari kondisi variasi produk dan lokasi sedangkan untuk kondisi yang lain kondisinya netral.  Dengan demikian, ceker midun harus melakukan peningkatan dalam macam macam makanan seperti selain dari olahan ceker untuk konsumen yang ingin menikmati kepedasan tetapi tidak  menyukai olahan ceker . Selain itu, tempat cekera midun yang masih di bilang kecil harusnya di perbesar agar konsumen yang ingin datang tidak menunggu atau waiting list.


B.     Analisis ETOP

ETOP : Environmental Threat and Oppurtunity Profile
Profile Keuangan Strategis
Permasalahan Perkembangan Ceker Midun
Variable kunci
Sub Variable
Ancaman/peluang
Bobot
Rating
Bobot Rating
Jumlah pesaing
40%
Pesaing makanan sejenis 
50%
1
0.2
1
0.2

Makanan yang tidak sejenis
50%
-1
0.2
-1
-0.2
Selera
30%
Karyawan
30%
1
0.09
0
0

Mahasiswa
35%
1
0.105
1
0.105

Pelajar
35%
1
0.105
1
0.105
Pendapatan Pengunjung
30%
Mobil
50%
1
0.15
1
0

Motor
50%
1
0.15
1
0.15
jumlah





0.36
Dari analisis ETOP diketahui bahwa total dari bobot rating analisis ETOP adalah 0.36 artinya kondisi perkembangan usaha jika dilihat dari ancaman ataupun peluang  ceker midun  membaik. Dari kondisi selera dan pendapatan pengunjung  sedangkan untuk kondisi yang lain kondisinya netral.

4.5 Penentuan Kuadran
                       




















Karena berada dalam kuadran 1 dengan hasil SAP dan ETOP yang positif maka cekeran midun ini agresif dilihat dari kekuatan dan peluangnya.

LAMPIRAN